JAKARTA, ANAKNAGARINEWS– Tingginya harga tiket pesawat masih berbuntut panjang. Tidak hanya kerugian yang dialami PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), karena penumpang pesawat turun drastis, namun juga berdampak pada sarana transportasi mudik lebaran nanti.
Dipastikan ribuan kendaraan pribadi dan bus bakal menuju Sumbar membawa perantau Minang pulang basamo menyambut Idul Fitri nanti. Jumlah ini baru dari empat organisasi perantau Minang.
"Sekarang baru empat, menjelang libur Lebaran akan makin banyak. Kami terus jalin komunikasi dengan organisasi perantau seluruh Indonesia," kata Kepala Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Sumbar Luhur Budianda seperti diberitakan Liputan6.com dilansir dari Antara, Jumat (17/5/2019).
Empat organisasi itu, katanya, masing-masing Sulik Air Sepakat (SAS), Ikatan Keluarga Kamang Barat, Nagari Koto Aur Malintang Padang Pariaman dan Ikatan Keluarga Kamang Saiyo.
Banyaknya kendaraan pribadi ini dampak dari tingginya harga tiket pesawat, sehingga ribuan perantau Minang di Jawa terpaksa menempuh jalur darat untuk bisa berlebaran di Ranah Minang.
Luhur memprediksi jumlah perantau yang pulang basamo lewat jalur darat tahun ini akan meningkat cukup signifikan yang dipengaruhi oleh mahalnya harga tiket pesawat.
Khusus SAS saja, kata dia, sudah melaporkan akan pulang bersama dengan 1.000 unit mobil. Belum lagi organisasi lain dan yang pulang secara pribadi.
Hal itu, ujarnya, merupakan peluang ekonomi sekaligus juga tantangan berat bagi masyarakat dan pemerintah daerah di Sumbar, tergantung bagaimana mengelola dan kesiapan di daerah.
Ia meyakini bahwa perekonomian masyarakat sepanjang jalan lintas Sumatera dari Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Solok, Padangpanjang, Tanah Datar akan bergerak, jika bisa memanfaatkan momentum itu dengan baik.
Pedagang kuliner diprediksi paling diuntungkan meski sebagian besar hanya untuk sahur, berbuka dan istirahat malam, katanya.
"Rest area", ujar dia, akan menjadi kebutuhan mutlak bagi rombongan perantau dan menjadi titik interaksi bagi sektor perdagangan.
Sumber : liputan6.com
Komentar
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda yang sesuai dengan topik berita, jauhkan komentar yang berbau negatif